Selasa, 19 Januari 2016

IKD 1 sejarah keperawatan

SEJARAH KEPERAWATAN

ZAMAN KEAGAMAAN
      Kemajuan peradapan manusia dimulai ketika manusia mengenal agama. Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Pada permulaan Masehi, agama kristen mulai berkembang. Agama kristen cukup besar mempengaruhi profesi keperawatan. Salah satu catatan di awal sejarah digambarkan bahwa keperawatan merupakan bentuk perintah dari Diakonia, suatu kelompok kerja seperti perawat kesehatan masyarakat atau yang mengunjungi orang sakit. Dalam awal kehidupan gereja, Diakonia dijalankan oleh perempuan yang ditunjuk oleh pimpinan gereja. Peran mereka adalah mengunjungi orang yang sedang sakit. Penunjukan dilakukan pada wanita yang memiliki status sosial yang tinggi. Pada masa ini, keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama kristen. Kemajuan terlihat jelas, pada masa pemerintahan Lord Constantine, ia mendirikan xenodhoecim atau hospes dalam bahasa latin yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan pertolongan, terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan. Kemajuan profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya Rumah sakit terkenal di Roma yang bernama Monastic Hospital. Rumah Sakit ini dilengkapi dengan fasilitas perawatan berupa bangsal perawatan, bangsal untuk orang cacat, miskin dan yatim piatu. Sejak abad pertengahan institusi yang bergerak dalam bidang sosial (1100 M sampai 1200 M) mulai bergerak merawat lansia, orang sakit dan orang miskin (Deloughery, 1995). Seperti di Eropa, pada pertengahan abad VI masehi, keperawatan juga berkembang di benua Asia. Tepatnya di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam. Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin(Elly Nurahmah, 2001). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim. Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah (Miller Rosser, 2006) Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Saat kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education) PERMULAAN MASEHI Memasuki abad VII Masehi, agama Islam tersebar ke berbagai pelosok negara dari Afrika, Asia Tenggara sampai Asia Barat dan Eropa (Turki dan Spanyol). Pada masa itu di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene, dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan seperti menjaga kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang pesat. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M), negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004). KEPERAWATAN ABAD PERTENGAHAN ATAU PERMULAAN ABAD KE 16 Permulaan abad XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Akibat dari hal tersebut adalah banyak tempat ibadah (termasuk gereja) yang ditutup, padahal tempat ini dijadikan tempat untuk merawat orang sakit. Di satu sisi, kenyataan ini berdampak negatif. Penutupan tempat ibadah menyebabkan kekurangan tenaga perawat karena sebelumnya, tindakan perawatan dilakukan oleh kelompok agama. Untuk memenuhi kebutuhan perawat, bekas wanita jalanan (wanita tuna susila) atau wanita yang bertobat setelah melakukan kejahatan diterima sebagai perawat. Kejadian ini melatarbelakangi asumsi negatif terhadap perawat, masyarakat beranggapan bahwa wanita terhormat tidak bekerja di luar rumah. Akibat reputasi ini perawat diupah dengan gaji rendah dengan jam kerja lama pada kondisi kerja yang buruk (Taylor. C.,dkk, 1989) Di sisi yang lain, adanya perang seperti perang Salib berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela yang dipekerjakan sebagai perawat. Mereka terdiri dari kelompok agama, wanita-wanita yang mengikuti suaminya ke medan perang turut merawat orang sakit jika diperlukan dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat. Pengaruh perang salib terhadap keperawatan adalah mulainya dikenal istilah P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), pada masa itu keberadaan perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan dan timbul peluang kerja bagi perawat di bidang sosial. Setelah perang Salib, kota-kota besar mulai berdiri dan berkembang dengan menurunkan faktor feodalisme. Perkembangan populasi penduduk yang luas di kota-kota tersebut menyebabkan munculnya masalah kesehatan, yang secara otomatis akan membutuhkan peran tenaga kesehatan (termasuk di dalamnya perawat). Kurangnya pemeliharaan kesehatan dan sanitasi serta meningkatnya kemiskinan di daerah pedesaan mengakibatkan munculnya masalah kesehatan yang serius pada abad kelima belas sampai abad tuju belas. Faktor-faktor sosial, seperti hukum yang menekan orang miskin dan pajak terhadap jendela rumah, menyebabkan menurunnya ventilasi karena pemilik rumah menutup jendela guna menghindari membayar pajak. Hal tersebut melahirkan suatu kondisi kesehatan yang memerlukan respon dari perawat. Pada tahun 1633 dibentuklah kelompok biarawati oleh St. Vincent de paul. Kelompok ini merawat orang-orang di rumah sakit, orang terlantar dan kaum miskin. Selanjutnya kelompok ini terkenal luas sebagai perawat keliling karena mereka merawat orang sakit di rumah-rumah. Pada masa ini juga mulai dirintis pendidikan keperawatan yang dipelopori oleh Louise de Gras. Program pendidikan yang diberikan saat itu adalah pengalaman merawat orang sakit di rumah sakit, dan juga melakukan kunjungan rumah. (Donahue, 1995) Peran rumah sakit terhadap perkembangan keperawatan tidak dapat diabaikan. Setidaknya ada tiga rumah sakit yang berperan besar terhadap perkembangan perawat pada zaman pertengahan. Pertama Hotel Dieu di Lion, meskipun pada awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh para mantan Wanita Tuna Susila (WTS) yang telah bertobat, namun rumah sakit ini berperan besar dalam kemajuan keperawatan. Hal ini disebabkan karena tidak lama kemudian pekerjaan perawat digantikan oleh perawat yang terdidik melalui pendidikan keperawatan di rumah sakit tersebut. Kedua, Hotel Dieu di Paris, dirumah sakit ini pekerjaan keperawatan dilakukan oleh kelompok agama, namun sesudah revolusi Perancis, kelompok agama dihapuskan dan pekerjaan diganti oleh orang-orang bebas yang tidak terikat agama. Ketiga, St. Thomas Hospital, didirikan tahun 1123 M, di rumah sakit inilah tokoh keperawatan Florence Nightingale memulai karirnya memperbarui keperawatan. Abad XVIII, pengembangan kota yang lebih besar membawa penambahan jumlah rumah sakit dan memperbesar peran perawat. Pada pertengahan abad XVIII dan memasuki abad XIX reformasi sosial masyarakat meruba peran perawat dan wanita secara umum. Pada masa ini keperawatan mulai dipercaya orang dan pada saat ini juga nama Florence Nightingale. Florence Nightingale lahir pada tahun 1820 dari keluarga kaya dan terhormat. Ia tumbuh dan berkembang di Inggris dengan pendidikan yang cukup. Meskipun ditentang keras oleh keluarganya, ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Pecahnya perang Krim (Crimean War), dan penunjukan dirinya oleh Inggris untuk menata asuhan keperawatan pada sebuah rumah sakit Militer milik Turki memberi peluang baginya untuk meraih prestasi (Taylor. C., 1989). Hal ini disebabkan karena ia berhasil mengatasi kesulitan atau masalah yang dihadapi dan berhasil menepis anggapan negatif terhadap wanita dan meningkatkan status perawat. Seusai perang krim, Florence Nightingale kembali ke Inggris. Sejarah perkembangan keperawatan di Inggris sangat penting dipahami karena Inggris membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan perawat di mana kepeloporan Florence Nightngale diikuti oleh Negara-negara lain. Tahun 1860, Nightingale menulis Notes on Nursing: What it is and What it is not untuk masyarakat umum. Filosofinya terhadap praktik keperawatan merupakan refleksi dari perubahan kebutuhan masyarakat. Ia melihat peran perawat sebagai seseorang yang bertugas menjaga kesehatan seseorang berdasarkan pengetahuan tentang bagaimana menempatkan tubuh dalam suatu status yang bebas dari penyakit (Nightingale, 1860; Schuyler, 1992). Pada tahun yang sama, ia mengembangkan program pelatihan untuk perawat pertama kali, sekolah pelatihan Nightingale untuk perawat di St. Thomas’ Hospital di London. Konsep pendidikan inilah yang mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia dewasa ini. Kontribusi Florence Nightingale bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar manajemen rumah sakit, mengembangkan standar okupasi bagi pasien wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan dua komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit, meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan profesi kedokteran, dan menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat (Taylor, C. 1989). Perang sipil (1860-1865) menstimulasi perkembangan keperawatan di Amerika Serikat.Clara Burton, pendiri palang merah Amerika merawat pejuang di medan pertempuran, membersihkan luka, memenuhi kebutuhan dasar, dan menenangkan para pejuang dalam menghadapi kematian. (Donahue, 1995). Setelah perang sipil, sekolah keperawatan di Amerika dan Kanada mulai membentuk kurikulum sendiri mengikuti sekolah Nightngale. Sekolah pelatihan yang pertama di Kanada, St. Catherina di Ontario didirikan tahun 1874. Tahun 1908, Mary Agnes Snively membantu terbentuknya The Canadian National Association of Trained Nurses, selanjutnya nama tersebut berubah menjadi The Canadian Nurses Association (CNA) pada tahun 1924. (Donahue, 1995). Tahun 1899 afiliasi Amerika dan Kanada berhenti, organisasi baru dibentuk dengan nama American Nurses Association (ANA) pada tahun 1911. Keperawatan di rumah sakit berkembang pada akhir abad XIX, tetapi di komunitas, keperawatan tidak menunjukkan peningkatan yang berarti sampai tahun 1893 ketika Lilian Wald dan Mary Brewster membuka The Henry Street Settlement, yang berfokus pada kebutuhan kesehatan orang miskin yang tinggal di rumah penampungan New York. Perawat yang bekerja di tempat ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap klien daripada mereka yang bekerja di rumah sakit, karena mereka seringkali menghadapi situasi yang membutuhkan tindakan mandiri dari perintah dokter. Selain itu, dalam mengobati penyakit, orang miskin mmebutuhkan terapi keperawatan yagn ditujukan untuk memperbaiki nutrisi, memberikan penginapan, dan mempertahankan kebersihan. Kemajuan terlihat di rumah sakit, kesehatan masyarakat, dan pendidikan terjadi pada awal abad keduapuluhan. Pada masa itu mulai dirintis pendidikan keperawatan di tingkat universitas. Dengan berkembangnya pendidikan keperawatan maka praktik keperawatan juga mengalami perluasan. Pada tahun 1901 didirika The Army Nurses Corps, diikuti dengan berdirinya The Navy Nurses Corps pada tahun 1908. Spesialisi keperawatan juga mulai dikembangkan. Sekitar tahun 1920-an, dibentuk organisasi perawat spesialis, seperti Assosiation of Operating Room Nurses (1949),American Assosiation of Critical-Care Nurses (1969) dan Oncology Nursing Society(1975).   Zaman sebelum Perang Dunia II Florence Nightingale (1820-1910) merupakan tokoh pembaharuperawatan pada saat itu dan bahkan sering disebut Ibu Perawatan. Padawaktu itu, Florence Nightingale sudah menyadari pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para calon perawat, agar dapat diberikanpengetahuan, keterampilan dan pembinaan mental sehingga dihasilkantenaga perawatan yang berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampildalam melaksanakan perawatan. Beliau menetapkan struktur dasar sebagai prasyarat dalam pendidikan perawat : a.Mendirikan sekolah perawat. b.Menentukan tujuan pendidikan perawat c.Menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon sebagai dasar perawatan. Di samping itu, Florence Nightingale telah berpendapat bahwa. a.Perlu persiapan pendidikan yang berlainan bagi perawat pelaksana dan perawat administrator atau supervisor. b.Perlu diperhatikan bahwa harus ada perubahan tentang jam kerja perawat yang waktu itu berlangsung 12 jam/hari dan 7 hari / minggu. c.Perlu diperhatikan peningkatan pendapatan perawat setiap 6 bulan, mengingat beban dan tanggung jawab mereka.Namun, secara menyeluruh perkembangan perawat dari zaman Florence Nightingale sampai pecah perang dunia II dinilai sangat kecilatau hampir tidak ada perubahan. Oleh Karena itu, masa ini sering disebutsebagai masa pemeliharaan. Masa selama Perang Dunia II Masa selama Perang Dunia II ini tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam. Masa Pasca Perang Dunia II Akibat Perang dunia II yang mengakibatkan banyaknyapenderitaan bagi penduduk dunia telah menggugah semua pihak untuk memperbaiki keadaan dunia. Dasar pemikiran semula, “the nurse must give total patient care” dalam arti sempit telah berkembang, dalam artiluas perawat lebih menyadari atas makna totality of the individual client dari sebelumnya. Oleh karena itu terjadi perubahan dari perawat bekerjasendiri menjadi bekerja team. Dalam dekade ini telah dilancarkan perjuangan untuk pengakuan keperawatan sebagai profesi. Lucille Brown (1948) menulis sebuahlaporan tentang pengakuan perawat sebagai profesi merupakan titik tolak yang besar untuk kehidupan perawat dan profesi perawat. Iamemperhatikan penghargaan pada perawat dalam kaitannya dengantanggung jawab sebagai penyelenggara pelayanan perawatan yangbermutu. Untuk itu disadari perlunya suatu pengelolaan pelayanankeperwatan yang baik untuk menjamin mutu dan sekaligus tersedia alatevaluasi keperawatan tersebut Periode tahun 1950 Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan sis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.  
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
 • PERKEMBANGAN KEPERAWATAN SEBELUM KEMERDEKAAN
 1. Zaman penjajahan belanda Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah :
 a. Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799
b. Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital
c. Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients)
d. Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst) 2. Zaman penjajahan Inggris(1812-1816) Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat semboyan Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya dibidang kesehatan : 1. Pencacaran secara umum 2.Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa 3.Memperhatikan kesehatan pada para tawanan 3. Zaman penjajahan Jepang (1942 – 1945) Menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran ini terlihat pada : 1. pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang tidak terdidik, 2.Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang, 3.Obat-obatan sangat kurang 4.Wabah penyakit terjadi dimana-mana. • SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN PADA MASA KEMERDEKAAN Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun rumah sakit dan balai kesehatan. Tahun 1952 mulai didirikan sekolah perawat yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat setingkat SLTP tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan professional. • SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN SETELAH KEMERDEKAAN a.Periode 1945 -1962 Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari pengembanagan tenaga keperawatan yang masih menggunakan system pendidikan yang telah ada, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (3 tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (4 tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat. Baru kemudian tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan Sekolah Rawat ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK, ditambah pendidikan lagi selama satu tahun. Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi Keperawatan dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS. Cipto Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat. Walupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan keperawatan belum tampak, ini ditinjau dari kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian juga ditinjau dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan dan belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-konsep perkembangan keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan keperawatan masih berorientasi pada keterampilan prosedural yang lebih dikemas dengan perpanjangan dari pelayanan medis.   b.Periode 1963-1983 Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang keperawatan. Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau langkah maju dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan Depkes dan organisasi lainnya.   SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA Sejarah keperawatan di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,yaitu : Zaman VOC,Zaman penjajahan Belanda dan masa kemerdekaan atau masa pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia. Alasan sejarah keperawatan dimulai pada zaman VOC karena bentuk-bentuk pelayanan formal terhadap org sakit yg mirip dgn “Perawatan” nampaknya baru dimulai pada zaman VOC. perawatan yg dilakukan berdasarkan mother instinct atau yg dilakukan oleh org-org pintar dibarengi dgn kepercayaan atau agama,hingga kini masih kita lihat sisa-sisanya,khususnya di daerah-daerah yg jauh dari informasi dan kemajuan teknologi bidang pelayanan kesehatan. 1. ZAMAN VOC (1602-1799) RS. Baru disebut Pd zaman ini,sementara keperawatan belum disebut-sebut karena org sakit yg dirawat cukup dilayani oleh “penjaga org sakit”. Menurut catatan sebuah almanak Belanda abad 19 bahwa VOC telah mendirikan sebuah RS pada thn. 1670 di daerah Glodok kota (suatu wilayah di DKI sekarang) dan di batavia. RS ini memperoleh tenaga dokter yg berada dalam pengawasan dokter dari dinas tentara Belanda dan tenaga perawat diambil dari laki-laki pribumi yg di didik sebagai pekerja magang yg tugasnya membantu org sakit yg dirawat(penjaga org sakit). Saat itu belum menceriterakan struktur RS , sistem penggajian dan sistem pengangkatan (reqruitment) tenaga keperawatan. VOC dibubarkan pada thn 1799 dan digantikan oleh pemerintahan HINDIA BELANDA. 2. ZAMAN PENJAJAHAN a. Zaman Penjajahan bangsa Belanda I thn 1799-1811 Pada zaman ini didirikan RS baru,namun pelayanan kesehatan/keperawatan tidak banyak perkembangan. Saat itu dikenal pelayanan RS untuk masyarakat umum dan pelayanan RS untuk militer. b. Zaman penjajahan bangsa Inggris,thn. 1811. Ada beberapa kemajuan dalam bidang pelayanan kesehatan,misalnya dilakukannya perbaikan kesmas, perbaikan perawatan jiwa,pemberian vaksin cacar dan perhatian pada rumah tahanan. c. Zaman Penjajahan Bangsa Belanda II,thn. 1811-1941 RS.StantMeband di batavia,tepatnya di Glodok didirikan thn. 1819 dan melaksanakan pendidikan “Perawat” 1819 d. Zaman Penjajahan Jepang,thn. 1941 – 1945 Pemerintahan yg relatif pendek tidak banyak berbuat untuk kemajuan,bahkan sebaliknya,segala obat dan bahan makanan yg ada diperuntukkan bagi kepentingan perang. 3. ZAMAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA a. Periode Awal Kemerdekaan sampai thn 1952. Segerah setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya,maka segera pula menguasai seluruh kegiatan pemerintahan,termasuk kegiatan pelayanan di RS. Namun kondisi RS yg demikian parah ketika itu akibat ulah penjajahan Jepang sehingga pelayanan tdk banyak berubah. Sampai dgn thn. 1951, jenis tenaga perawat yg ada,yakni : 1) “Perawat” Ada beberapa jenis perawat yg diklasifikasikan berdasarkan Ijazah yg diperoleh dari pendidikan dan pelatihan tambahan : a) Dasar pendidikan umum MULO + 3 thn pendidikan. Lulusannya ada 2 jenis Ijazah,yakni Ijazah A adalah perawat umum dan Ijzah B adalah perawat jiwa. Selain itu ada lagi dgn dasar pendidikan umum SR(SD) + 4 thn pendidikan perawat,lulusannya disebut Mantri Djuru Rawat,dgn 2 jenis Ijazah yaitu Ijazah A1 dan B1 b) Perawat yg diakui mempunyai pengalaman kebidanan 2) “Bidan” : Menerima murid dari MULO,Mantri Djurur Rawat Perempuan + pendidikan 3 thn dan lulus dgn Ijazah C 3) “Laboran” : yakni tenaga teknis Laboratorium klinik. Tenaga ini diperoleh dari pelatihan dan pendalaman ttg laboratorium klinik terhadap Mantri Djuru Rawat laki-laki. Untuk memenuhi tenaga perawat yg dirasakan masi kurang Maka pada thn 1952 pemerintah membuka pendidikan “Pembantu Perawat” yg menerima SR(SD) dan Pembantu Org Sakit(POS) dgn pengalaman kerja 5 thn,lama pendidikan 5 thn b. Periode thn 1953-1983 Pada thn ini dibuka pendidikan perawat dgn dasar pendidikan SMP,lama pendidikan 3 thn,pelaksanaannya dibawah manajemen RS. Satu-satunya Sekolah perawat yg berdiri sendiri di luar RS adalah sekolah perawat di Jln. Eyckman bandung Dengan dibukanya pendidikan perawat di berbagai tempat,maka timbul kebutuhan guru perawat. Untuk memenuhi kebutuhan guru perawat,maka pemerintah membuka pendidikan guru perawat dan pendidikan guru bidan,muridnya adalah perawat-perawat senior,lama pendidikan 1 thn,tempatnya di Jln. Pajajaran bandung, selanjutnya dibuka Sekolah Guru Perawat Kesehatan Masyarakat(SGPKM) di tempat yg sama. Pada thn 1955,nama SGPKMndiubah menjadi Pendidikan Kesehatan masyarakat(PKM),ketiganya berlangsung hingga thn 1975. Pada thn 1966,SGP,SGBid dan PKM telah berstatus Akademi dibawah naungan Depkes. Mahsiswanya status Tubel yg berasal dari seluruh indonesia KEADAAN TENAGA KEPERAWATAN THN.1956 JENIS TENAGA JUMLAH KEBUTUHAN JUMLAH YANG ADA Perawat(lulusan SPR) 5250 100 MJR(Mantri Juru Rawat) 20,000 5.000 POS(Pembantu Org sakit 10.000 52.000 PK(Perawat Kesehatan) 15.000 Juru Kesehatan 42.000 Pada thn. 1962 semakin dirasakan perlunya perawat yang lebih bermutu dan untuk itu diperlukan pendidikan yg lebih tinggi. Ide ini diterima oleh pemerintah dan pada tgl. 10 Nov. 1962 lahirlah pendidikan keperawatan tingkat akademi yg hanya menerima lulusan SMA,yakni Akper Depkes di Jln. Kimia No.17 dan milik yayasan Carolus di Jln.Salemba menyatu dgn RS Carolus. Baru pada tahun ajaran 1979/1980,lahir Akper Depkes Palembang,Akper Depkes bandung,Akper Depkes Ujungpandang(di Banta-Bantaeng),bertahan hingga thn 1985, dan pada thn 1986 baru menyusul beberapa Akper di kota lain dengan kepemilikan yg beragam,disamping pendidikan SPR/SPK pun tetap berlangsung,meskipun telah dikeluarkan Sistem Kesehatan nasional(SKN) thn.1982 bahwa pendidikan dasar umum tenaga kes.adalah SMA. Pada thn. 1970 terdapat 64 jenis tenaga kes. Diluar dokter dan dokter gigi,24 diantaranya adalah Kep.dan kebidanan. Thn. 1982 dibentuk klp.Kep. Oleh PPNI (persatuan Perawatn Nasional Indonesia) yg anggotanya : perawat senior baik dari instansi Pemerintah maupun swasta untuk memikirkan ttg arah Kep dan bagaimana pendidikan kep. Dimasa depan. Disusunlah kesepakatan Klp. Yg di sumberi dan dibimbing oleh : Prof.Dr.dr.H.Ma’rifin Husin dan dilokakaryakan di Hotel Wisata jakarta pd Bulan januari 1983, dihadiri oleh Unsur-unsur Pusdiknakes Depkes.Depdikbud,Sekjen dan PPNI. Lokakarya ini melahirkan beberapa kesepakatan ttg Kep. Hasilnya, mulai th. 1983 ini diakui bahwa kep. Adalah Profesi dan perawat adalah tenaga profesional dgn pendidikan tinggi sebagai persyaratan utama. Thn.1983 merupakan awal pembaharuan profesi Kep.di Indo. Satu thn.kemudian (1984) kurikulum D.III Kep.disyahkan oleh Depdikbud dan merupakan kurikulum pertama pendidikan tenaga Kep.maupun tenaga Kes.lainnya yg selama ini dikelola oleh Depkes yg difatnya nasional. c. Periode tahun 1983 – Sekarang Pada thn. 1985,kurikulum S1 Kep. Disyahkan dan lahirlah pendidikan Kep.tingkat sarjana di UI,dan pada thn. Ajaran 1986/1987 merupakan program studi yg berada di FK UI. Thn-thn. Berikutnya dibentuk lagi Klp. Spesialisasi, klp.Pascasarjana dan kelompok D.IV perawat pendidik. Banyak hal yg telah dilakukan,seperti menyusun standar kep. Thn.1995,Model kep.di indonesia thn.1997. Pada bulan september 1992,klp.kep.bekerjasama dgn.Pusdiknakes BKKBN melakukan pengembangan kurikulum D.III kep. Thn. 1993 – 1995, Klp. Dua satu/Klp.D.III Kep. Yg bekerjasama dgn BKKBN dan Depkes telah melaksanakan pelatihan dan supervisi penerapan kurikulum D.III Kep di berbagai institusi di seluruh Provinsi yg telah menyelenggarakan D.III Kep. Pd bulan Feb.1996,Klp.Kep.mengadakan lokakarya nasional yg melibatkan Pusdiknakes,institusi pedidikan,RS dan Puskesmas serta organisasi profesi,IBI,IDI di Hotel Kemang jaksel. Dalam lokakarya ini direkomendasikan untuk mengingatkan kembali kpd.pemerintah bahwa tenaga kep.adalah tenaga profesional sehingga pendidkannya harus berada pd tingkat pendidikan tinggi,dan meminta kpd. Pusdiknakes untuk tidak menerima lagi siswa SPK pada thn.ajaran 1996/1997 Pada thn.1997,Klp.Kep.kembali membentuk klp.kecil yg dinamakan Klp. D.IV,bertugas menyusun kurikulum D.IV perawat pendidik. Pada thn.ajaran 1997/1998 telah dibuka D.IV perawat pendidik di UGM,UNDIP,UNHAS dan USU. Recananya pendidikan ini hanya akan dibuka satu atau dua thn.karena untuk mengejar kebutuhan tenaga pengajar pada D.III Kep.namun akhirnya sampai thn.1999/2000 masih dibuka. Selanjutnya dibuka PSIK di beberapa Universitas,termasuk di Unhas. Pada thn. 1999,Program Pascasarjana mulai dibuka untuk jurusan manajemen Kep. Selanjutnya Klp.Kep. Melakukan revisi kurikulum S1 Kep. Dan menyususn Kurikulum Ners dan disyahkan penggunaannya pda thn.1998 C. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mempelajari perkembangan pendidikan Kep. Mahasiswa diharapkan mampu memahami kecenderungan dan arah perkembangan pendidikan kep. di Indonesia Tujuan Pembelajaran KhususTPK) : Setelah pembelajaran,mahasiswa diharapkan mapu : 1. Menjelaskan perkembangan pendidikan Kep. Di Indonesia secara Historikal 2. Menjelaskan perkembangan pendidikan Ke.di indonesia secara konseptual. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEP.DI INDONESIA Perkembangan pendidikan Kep.di Indonesia diawali dgn. Adanya keinginan atau kegiatan yg tidak terkoordinasi dalam upaya mewujudkan wadah pendidikan Kep.sebagai Akademik atau institusi pendidikan,dan slanjutnya dikenal dgn nama Akademi Kep. Saat itu belum terdapat perkumpulan yg mewadai para perawat di Indonesia secara Nasional,namun lambat laun terdapat kelompok-kelompok perawat yg berupaya agar pelaksanaan perawat di Indonesia dilaksanakan dgn baik. Sejak januari 1983 pada lokakarya nasional ttg kep. Yg melibatkan seluruh komponen keperawatan, dinyatakan Kep. Adalah suatu profesi. Sejak itu Kep. Dilakukan secara terencana,khususnya pengembangan kep.pada jenjang pendidikan tinggi yg berorientasi pada pelayanan Askep. Kep.sebagai profesi memerlukan proses perubahan yg mendasar,yakni perubahan ttg pandangan/keyakinan dari non profesional menjadi profesional. Selain itu perubahan pandangan ttg pelaksanaan Askep yg bersifat prosedural menjadi asuhan yg lebih menekankan pada metode ilmiah dan bersifat mandiri Perkembangan Kep.sebagai profesi dapat ditinjau secara Historikal dan secara Konseptual. Secara Historikal,yakni sesuai dgn perubahan waktu perkembangan yg dimulai thn. 1945-1962,periode thn. 1963-1983,thn. 1984-sekarang, sedangkan perubahan secara konseptual dititikberatkan pada perkembangan kep. Ditinjau dari konsep-konsep yg mendasari Kep.sebagai profesi.

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEP.SECARA HISTORIKAL

 Pada periode awal kemerdekaan (1945-1950) merupakan transisi pemerintahan Negara Indonesia,blum ada tanda-tanda perkembangan. Penggunaan tenaga kep. Masih menggunakan sistem pendidikan yg telah ada,yakni perawat lulusan pendidikan belanda(MULO + 3 thn pendidikan),ada juga pendidikan perawat dgn dasar (SR + 4 thn pendidikan) danlulusannya disebut Mantri Juru Rawat. Thn. 1953 baru dibuka SPR(sekolah pengatur rawat) yg dianggap lulusannya lebih berkualitas.n Thn.1955 dibuka Sekolah Djuru Kesehatan(SDK) dgn pendidikan dasar SR + 1 thn ,Sekolah Pengamat Kesehatan sebagai pengembangan dari SDK + 1 thn pendidikan. Pengembangan Kep. Masih belum berubah,thn.1962 dibuka Akper dgn pendidikan dasar umum SMA …………………… Bertempat di RS Cipto mangunkusumo yg sekarang dikenal dg nama Akper Depkes di Jln.Kimia No.17 Jakrat Pusat. Meskipun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan kep.belum tampak,belum terlaksananya tri darma perguruan tinggi,mereka masih berorientasi pada keterampilan tindakan dan belum dikenalnya konsep kurikulum Kep. ,pola ketenagaan untuk pelayanan kep.belum jelas,bentuk kegiatan Kep.masih berorientasi pada keterampilan prosedural yg lebih dikenal dgn perpanjangan dari pelayanan Medis. Periode 1963-1983 Pada thn. 1972 tepatnya tg. 17 April,lahirlah organisasi profesi dgn nama “persatuan Perawat nasional Indonesia (PPNI) di jakarta Thn. 1983 PPNI terlibat penuh dalam pembenahan pendidikan kep.melaluikerjasama dgn Depkes dan organisasi lainnya dan saat itu pula telah dilaksanakan lokakarya kep dan disepakati bersama bahwa kep sebagai profesi. Periode 1984-Sekarang. Sejak thn 1985 telah dibuka pendidikan S1 Kep.dgn nama Program Studi Ilmu Kep.di FK –UI. Keberadaan tenaga kep.diakui sebagai profesi dalam UU No.23 ttg kes. Thn.1992 dan PP N0.32 thn.1996. Thn.1996 dibuka PSIK di Universitas Padjajaran bandung,saat itu pula konsep model praktik kep.diserahkan PPNI. Thn.1997,PSIK –UI berubah satusnya menjadi Fakultas Ilmu Kep. Thn. 1998,kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Thn.2000 telah dimulainya atau diterimanya pelayanan kep. Atau asuhan profesional yg mandiri. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEP. SECARA KONSEPTUAL Perkembangan kep. Secara konseptual telah terjadi,yakni pemahaman kep.sebagai vokasional(tenaga trampil) menjadi kep sebagai profesi dan dari pelayanan kep bagian dari pelayanan medis bergeser menjadi praktik kep. Profesional mandiri serta perkembangan pendidikan kep dari dasar menengah menjadi pendidikan tinggi kep. Perubahan pemahaman perawatan sebagai profesi didasarkan atas ciri profesi kep,al : Pertama : mempunyai tubuh pengetahuan yg berbatas tegas pada ilmu kep,meliputi ilmu kep dasar,ilmu kep klinik dan ilmu kep. Komunitas. Ilmu kep dalam pengembangannya bertumpu pada ilmu alam dasar,ilmu perilaku dan ilmu kesehatan yg dalam aplikasinya menggunakan pendekatan metode pemecahan masalah secara ilmiah Kedua : pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi yg bertumpu pada Tri Darma Perguruan Tinggi,yaitu Pendidikan,penelitian dan Pengabdian pada masyarakat Ketiga : Memberi pelayanan kepada masyarakat melalui praktik keprofesian,pengembangan Sistem Kesehatan Nasional kepada seluruh lapisan masyarakat,pelayanan Asuhan Kep.bersifat Humanistik,meliputi bio-psiko-sosial-spiritual yg berpedoman pada standar profesi. Ke empat : Terdapatnya organisasi profesi,merumuskan standar profesi,mengidentifikasi jenis ketenagaan dan pembinaan pola pemanfaatan lulusan Kelima : Pemberlakuan kode etik kep.dalam melaksanakan praktik kep Ke enam : Bersifat altruistik,yakni mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi/gol.   KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini memuat tentang “Sejarah dan perkembangan keperawatan” dan makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar sejarah dan perkembangan keperawatan dari zaman purbakala sampai dengan sekarang. Tidak lupa Kelompok mengucapkan terima kasih kepada : Ibu Hj , Ns. Silvia D.M , RW S,Kep Selaku Dosen penguji dan pemberi materi Teman-teman yang selalu mendukung pembuatan makalah ini Dan pihak-pihak yang turut membantu Makalah ini pasti tidak lepas dari kesalahan. Sehingga, kelompok kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Serta, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca Bab I Pendahuluan Latar belakang Menurut kelompok kami, Merawat orang sakit merupakan salah satu sifat kemanusiaan yang terdapat dalam diri manusia. Politik, agama, serta keadaan masyarakat selama ini memainkan peranan dalam timbulnya pekerjaan keperawatan dan.pelayanan. Di dunia ini, setiap orang pasti pernah merasakan sakit. Bukan hanya dokter saja yang mampu untuk Mengobati. Dokter juga pastinya membutuhkan seorang mitra atau rekan kerja yang dapat membantu dokter, pastinya yang mengerti tentang masalah medis. Perawatan bagi individu yang sehat ataupun sakit, dari segala umur, latar belakang, budaya, emosi, psikologis, intelektual, sosial, dan kebutuhan rohani. Profesi tersebut menggabungkan ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu sosial, teori keperawatan, dan teknologi dalam merawat Pasien. Pada masa lalu, pasang surut keperawatan selalu berkaitan dengan peperangan, serta kemakmuran. Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada umumnya pelayanan orang-orang sakit tersebut dipandang sebagai suatu tindakan amal. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................. DAFTAR ISI ......................................................................................................................... BAB I PENDAHULUA................. .............................................................................................. BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ - ZAMAN KEAGAMAAN - ZAMAN PERMULAAN MASEHI - ZAMAN PERMULAAN ABAD XVI - ZAMAN SEBELUM PERANG DUNIA KE-2 - ZAMAN PERANG DUNIA KE-2 - ZAMAN PASCA SETELAH PERANG DUNIA KE-2 - ZAMAN PERIODE 1950 - SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN INDONESIA SEBELUM , SESUDAH DAN SAAT INI BAB III PENUTUP .......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan keseahatan guna untuk meningkatkan keseahatan bagi masyarakat. Keperawatan ternyata sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. Tidak asing lagi, pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Karenanya perawat harus terus meningkatkan potensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.
B. Saran Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional. Selain itu , sebagai calon perawat kita sebaiknya mempelajari bagaimana sejarah perkembangan dunia keperawatan yang ada, sehingga kita lebih mengenal bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar menghargai profesi yang kita jalani. Makalah Sejarah perkembangan Keperawatan OLEH : Kelompok 3 Risky Puluhulawa Sandra Sophia Ali Rudi Rauf Rahmat Saleh Umasugi Rahayu Julianti Korengkeng Dwi Melyani Nangkoda SEMESTER 1(ganjil) KELAS 1C PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN / NERS STIKES MUHAMMADIYAH MANADO (2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar